Cari Blog Ini

Senin, 29 Oktober 2012

Pengertian Titrasi


Titrasi

Titrasi adalah sebuah metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan. Caranya adalah dengan menetesi (menambahi sedikit-sedikit) larutan yang akan dicari konsentrasinya (analit) dengan sebuah larutan hasil standarisasi yang sudah diketahui konsentrasi dan volumenya (titrant). Tetesan titrant dihentikan ketika titik ekuivalen telah tercapai. Titik ekuivalen adalah titik dimana titrant dan analit tepat bereaksi atau jumlah volume larutan titrant dengan mol tertentu telah sama dengan mol larutan analit. Titik ekuivalen ini susah diamati. Yang bisa diamati adalah titik akhir titrasi (perbedaan titik ekuivalen dan titik akhir titrasi akan dijelaskan kemudian). Titik akhir titrasi ditentukan dengan menggunakan larutan indikator. Indikator ini akan berubah warna jika volume larutan titrant yang menetesi analit berlebih atau dengan kata lain saat larutan analit sudah bereaksi semua.

Jenis-Jenis Titrasi
            Jenis-jenis titrasi dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terjadi. Beberapa jenis titrasi diantaranya adalah :
  1. Titrasi asam basa : titik akhir titrasi adalah titik pada saat pH reaktan = 7 dan biasanya ketika larutan berubah warna menjadi merah muda karena adanya indikator pH fenolftaelin (contoh).
  2. Titrasi konduktometri : konduktivitas larutan bergantung pada beberapa faktor, yaitu konsentrasi, derajat disosiasi, ion valensi, temperatur, dan mobilitas ion suatu larutan. Titik akhir titrasi dicapai ketika nilai konduktansi reaktans berada pada posisi paling rendah, karena penanbahan larutan titrant akan menaikkan nilai konduktansi lagi. Grafik yang terbentuk berbentuk V.
  3. Titrasi argentometri : pembentukan endapan dengan ion Ag+. Larutan analit yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume larutan standar (titrant) yang digunakan  sehingga ion Ag+ tepat diendapkan, kadar garam larutan analir dapat ditentukan.
  4. Titrasi redoks : suatu penetapan kadar reduktor atau oksidator berdasarkan atas reaksi redoks dimana reduktor akan teroksidasi dan oksidator akan tereduksi.
  5. Titrasi kompleksimetri, titrasi khusus, dll.

Dalam menentukan konsentrasi suatu larutan, sesuaikanlah dengan jenis reaksinya.

NB: mohon maaf bila artikel ini kurang lengkap, tetapi mudah-mudahan dapat menjadi petunjuk untuk mencari artikel yang lainnya.


Sabtu, 06 Oktober 2012

Baut Dan Mur


sumber : http://agungsevi.wordpress.com/author/agungsevi/page/12/



Baut & Mur
             Baut adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyatukan / menyambung dua buah benda untukkeperluan tertentu. Sambungannya bisa di buka dan ditutup lagi tanpa merusak benda yang disambung. Contohnya digunakan dalam konstruksi-konstruksi dan alat permesinan. Dalam proses penyambungan, baut dibantu pasangannya, yaitu mur. bagian terpenting dari baut dan mur adalah ulir. Ulir adalah sesuatu yang diputar mengelilingi silinder baut atau jalur rel mur. Pada baut ada yang ulirnya penuh dan ada yang tidak penuh. Jenis ulir baut ada dua macam, yaitu ulir kanan dan ulir kiri. Ulir kanan berarti ketika mur diputar searah jarum jam maka baut akan bergerak maju, sedangkan kalau ulir kiri, baut akan bergerak maju jika diputar searah jarum jam.
             Terdapat beberapa standar acuan dalam pembuatan ulir baut, beberapa diantaranya adalah Standard British Witworth, British Association, American National Standard, Unified Standard, Square Thread, Acme Thread, Knuckle Thread, Buttress Thread, Metric Thread. dari bermacam-macam standard tersebut, yang sekarang digunakan sebagai acuan dalam perdagangan adalah Standard British Witworth dan Standard Metris.
             Kepresisian ulir baut sangat menentukan jenis-jenis sambungan. Jika menginginkan sambungan yang kuat, maka jarak antar ulir dibuat lebar dan kedalaman ulir dibuat tinggi. Sedangkan jika ingin digunakan untuk tujuan tertentu dan membutuhkan kepresisian putaran baut (misal satu putaran bergerak 1 mm) maka jarak antar ulir dibuat sempit.
             Jika kita ingin membuat baut sendiri, maka kita harus menentukan spesifikasi baut yang akan kita buat. Jenis-jenis spesifikasi baut contohnya adalah, diameter luar (mayor), diameter rata-rata (tusuk), diameter dalam (minor), arah ulir (kanan atau kiri), jarak antara puncak ulir (Pitch), sudut ulir, kedalam ulir, jenis kepala baut, dll.
             Untuk membuat baut, bisa kita lakukan sendiri atau pesan ke bengkel mekanik yang punya mesin bubut.

Senin, 24 September 2012

Alat Suntik/Suntikan (Syringe) dan Jarum (Needles)

a href="http://altotyo.blogspot.com" target="_blank"><img src="http://i1076.photobucket.com/albums/w446/altotyo/cooltext735118462.gif" border="0" " /></a>

Alat Suntik / Suntikan (Syringe) dan Jarum (Needles)


Alat suntik /suntikan  (syringe) terdiri dari sebuah silinder dan piston (plunger) untuk menginjeksikan zat cair atau gas secara presisi yang berguna untuk kebutuhan di dunia analitik, medis farmasi, atau bioteknologi. sebuah alat suntik (syringe) adalah alat yang digunakan untuk menginjeksikan bahan-bahan bersifat medis atau zat cair lainnya kedalam jaringan tubuh atau media lainnya. Jarum (needles) adalah sebuah instrument sangat ramping dan berongga untuk memasukkan material kedalam atau keluar tubuh atau media lain.

Spesifikasi Alat Suntik dan Jarum

Parameter penting ketika menspesifikasikan alat suntik/suntikan adalah metode injeksi, bentuk jarum, volume alat suntik/suntikan, skala alat suntik/suntikan, dan laju tekanan. Alat suntik/suntikan menggunakan satu dari dua metode injeksi, yaitu manual atau autosampler. Injektor adalah sebuah mekanisme untuk injeksi sejumlah sampel seara akurat. Injektor dapat berupa alat manual sederhana atau autosampler kompleks yang memberikan injeksi otomatis dari berbagai jenis sample yang berbeda kedalam aliran zat cair. jarum memiliki satu dari dua bentuk jika di install dengan alat suntik/suntikan. Pada alat suntik/suntikan ada yang jarumnya bisa diganti-ganti dan ada yang permanen. Volume alat suntik/suntikan adalah sejumlah sampel yang dapat dikandung alat suntik/suntikan sebelum dilakukan injeksi. Skala alat suntik adalah tanda cetakan pada sisi skala untuk mengukur volume yang dikeluarkan. Laju tekanan adalah maksimum tekanan yang dapat dilakukan oleh alat suntik/suntikan.

Parameter penting ketika menspesifikasikan jarum adalah ukuran jarum ( panjang, diameter bagian dalam dan diameter bagian luar). Ketika menspesifikasikan jarum rentang ukuran dari yang paling besar ke yang paling kecil maka bersifat kebalikannya. Contoh, sebuah jarum ukuran 4.0 adalah lebih besar (ukuran fisiknya) daripada jarum ukuran 8.0. Diameter paling luar tergantung pada ukuran jarum, tapi tidak berlaku untuk diameter bagian dalam.

alat suntik/suntikan dan jarum sekarang ini banyak yang jarumnya bisa diganti-ganti, piston/plunger nya bisa diganti-ganti, tabungnya juga bisa diganti, tampilannya digital dan sebuah adaptor chaney yang bisa menyediakan sebuah metode untuk injeksi multiple (berlipat) dari zat cair yang sama tanpa membutuhkan kehati-hatian dalam pembacaan skala suntikan.